Thursday, May 28, 2015

Semesta dalam cerita (asik, dari judulnya seolah-olah dalem isinya)

Catatan : Saya ngak hafal banyak, Jadi nama yang akan disebutkan hanya sedikit sekali.

Ehem.
Saya nggak hafal semua nama superhero atau pembuatnya. Di dalam dunia superhero terkenal ada istilah "semesta" sebagai pengganti bumi atau tempat tinggal mereka. Misalkan Marvel Universe dan DC Universe. Marvel dan DC adalah pembuat karakter superhero yang bersaing ketat dalam dunia fiksi. Saya nggak hafal satu-persatu. Tapi secara umum, Marvel adalah The Avengers, dan DC Comics adalah Justice League.

Dan ada lagi universe atau semesta yang lain. Katakanlah, The Incredibles universe, dan Sky High Universe.

Apa yang menarik? Ternyata mereka semua memiliki karakter yang kurang lebih sama antara satu dengan yang lain.
Misalkan.

Di DC Comics ada The Flash, di Marvel ada Quicksilver, kalo nggak salah, lalu di Sky High ada karakter yang bernama Speed, dan di The Incredibles ada Dash.
Mereka semua memiliki kekuatan yang sama, kecepatan.

Contoh lain.
di Marvel ada X-Men, ada tokoh Bobby yang memiliki kekuatan membekukan sesuatu, singkatnya manusia es. Di The Incredibles  ada yang namanya Frozone, kekuatannya sama.

di Dc Comics ada Bruce Wayne yang tidak memiliki kekuatan super, di Marvel ada Tony Stark yang juga tidak memiliki kekuatan super. Kekuatan mereka ada di kekayaan, dan kejeniusan mereka. Bahkan sifat mereka pun sama, sama-sama dermawan dan sama-sama playboy.

Bahkan.
Ada Avatar Aang yang menguasai empat elemen. Ini pun memiliki tokoh kembaran, yaitu Boboi Boy. Beda memang, tapi secara kekuatan sama aja.

Terus masalahnya di mana?
Begini, beberapa waktu lalu ada film berjudul Garuda. dan tanggapan terhadap film itu bisa dibilang tidak begitu bagus. Ada satu komentar yang bilang bahwa Garuda itu sebenarnya Batman versi Indonesia.

Saya pribadi bilangnya sih, terus kenapa? Kalo memang kita bikin Batman versi Indonesia terus kenapa? Nggak boleh? Salah? Enggak lah!

Cuma memang, track record orang-orang yang ngakunya pelaku seni kreatif di negara ini memang meragukan. Banyak sekali cerita-cerita yang secara konsep bahkan secara keseluruhan memang mencontek dari cerita luar negeri, yang parahnya, eksekusinya ternyata lebih jelek dibanding cerita luar negeri.

Seandainya orang kita melakukan apa yang orang-orang di balik para superhero lakukan, maka cibiran itu niscaya tidak akan ada.

Buktinya, The Flash tidak pernah menuntut Quicksilver, Speed, dan Dash karena mengikuti kekuatan dia. Batman sama Iron Man nggak pernah mengadu pengacara untuk memperebutkan hak cipta. Avatar nggak pernah cyber war sama Boboi Boy.

 Artinya, sah aja kalo kita mau bikin Batman versi Indonesia. Yang perlu dicermati adalah. Tokoh-tokoh yang disebutkan hanya memiliki kesamaan dalam hal kekuatan. Sementara Karakter, latar belakang, seting, cerita, dan lain sebagainya SANGAT BERBEDA!

Berarti boleh dong kalo saya bikin karakter superhero dengan nama Safe'i si Tuan Tanah dengan kekuatan mengendalikan tanah. Atau Mat Kuenceng dengan kekuatan lari super cepat.

Panji Pragiwaksono bersama timnya membuat sebuah komik berjudul H2O, ceritanya tentang sebuah robot Hanoman. tentunya tidak secara langsung berkaitan dengan cerita Ramayana, Robinson, atau Matahari *apa sih!
Nah, yang menarik, Hanoman ini mengusung konsep mecha, atau mechanic, atau sederhananya robot lah ya. Dan di Jepang sono mungkn udah ribuan cerita yang menggunakan konsep robot. Dan tidak ada yang menuntut bahwa tidak boleh menggunakan konsep robot karena udah dipake duluan sama Jepang.

Jadi, mungkin saya bisa membuat cerita Gatotkaca dengan gaya Beyblade? Tamiya? Atau membuat Punakawan menjadi pasukan Power Ranger, sah kan?

Menurut saya sah, selama yang sama hanya "kekuatan" istimewanya saja, itu pun yang umum. Karena kalo saya bikin pahlawan super bernama Bacanman dengan kekuatan seperti Green Lantern, yang sama aja nyontek juga.

Sebenarnya banyak sekali potensi yang dimiliki dan bisa dikembangakan. Masalahnya, pelakunya mau nggak eksplorasi? Kedua, medianya ada nggak?
Kalo yang kedua sih kayaknya nggak masalah kali ya, karena banyak media untuk menampilkan hasil karya, di facebook juga bisa.

Yang ketiga, ini yang paling penting. Yaitu, Persatuan Indonesia. Eh, itu mah Pancasila. Tapi sangat penting, karena itulah dasar kenegaraan kita. Hahaha...!

Yang ketiga yang penting adalah. Siapkah publik negara ini menerima sesuatu yang keren yang dibuat oleh anak bangsa sendiri? Atau akan selamanya nyinyir?


2 comments:

  1. Jadi, siapa nama super hero buatanmu? Ceman? (Baca cemeeen) heheehe

    ReplyDelete