Monday, July 20, 2015
SUCI 5, Antara SUCI dan 5 *ehgimana?
Masalah stand up comedy ini terus terang saya bukan termasuk orang yang sangat menggemari, menggemari sih, tapi banget-banget gitu deh. Mengikuti tapi nggak terlalu hafal siapa aja comic yang ada di Indonesia.
Saya nggak nonton kompetisi ini dari pas awal season satu, saya nontonnya pas acaranya tayang, kalo nggak tayang kan saya nggak bisa nonton.
Saya di sini akan membahas secara global aja, nggak akan terlalu rinci. Karena udah lupa bagaimana penampilan mereka satu persatu, hehehe.
SUCI ini sudah lima season, yang dalam harapan saya, makin ke sini, bobotnya semakin bertambah, kualifikasi yang diperlukan pun harusnya semakin tinggi, dan duel harusnya akan semakin seru. Terbukti dari proses audisi, kalo nggak salah SUCI 5 ini adalah audisi pertama yang bisa dibuka untuk umum. Jadi selain harus memuaskan juri, juga harus memuaskan penonton. Dibandingkan dengan audisi sebelumnya, jelas yang ini berat!
Dan ternyata beberapa finalis SUCI 5 ini sudah punya nama, alias sudah dikenal, atau, mungkin, sudah profesional. Kenapa? Karena beberapa dari mereka sudah sering tampil di acara Stand up SUPER Kompas atau Stand Up Comedy Show Metro TV
Eh, boleh nyebut Metro TV nggak? Kalo nggak boleh, nanti saya sensor...
Comic yang saya maksud dengan pro contohnya ada, Barry, Heri Hore, Indra, Dicky, Dani, Rachman, Afif, Tomy Babap.
Heri Hore setahu saya sering tampil di acara Stand Up Comedy Show di Metr* TV (tuh, udah disensor), begitupun juga dengan Barry, bahkan kalau saya tidak salah, Barry adalah salah satu pengisi dalam acara show special Ernest Prakasa and The Oriental Bandit yang diadakan sekitar imlek.
Indra, Dicky, Tomy Babap, saya tahu dari Liga Komunitas Stand up.
Dani yang saya tahu dia pernah ikutan audisi season 4 tapi tidak lolos, tapi dia sempat tampil di grand final season 4.
Rachman yang saya tahu sempat ikutan si season 4 tapi tidak loos, lalu dia tampil beberapa kali di Metr*
Sisanya bukan berarti tidak terkenal, tapi saya yang nggak tahu siapa mereka, hehehe.
Melihat deretan nama-nama di atas, pastinya yang kebayang adalah serunya pertempuran. Bakan di acara Sebelas Dua Belas yang dipandu Panji, salah satu finalis mengatakan bahwa kompetisi ini berlangsung lebih sulit dari yang sebelumnya, karena dari awal show, mereka akan diuji dengan berbagai macam teknik yang harus dibawakan.
Tebakan saya benar. Acara ini seru dari awal!!
Semenjak pre-show, para finalis menetapkan standar yang cukup tinggi. Ibaratnya sih dari sepuluh premis, mereka membuat tujuh punchline yang menggelegar, artinya, tiga kali kita akan ngakak, dan tujuh kali sisanya kita akan dibuat ngakagg!!
Masing-masing finalis membawa persona atau karakter sendiri-sendiri yang memang sudah terbentuk dan sudah kokoh dari awal, bukan dibentuk pada saat mereka sudah menjadi finalis. Ini yang bikin kompetisi season 5 menjadi semakin seru!!
Contohnya, Dicky dengan ngondeknya, Indra dengan absurdnya, Rahmet dengan energi STMnya, Rachman dengan cleaning servicenya, Dani dengan cacatnya, Rigen dengan marah-marahnya, Tomy dengan tomatnya, Afif dengan betawinya, Wira dengan sajaknya dan lain sebagainya.
Finalis ini memiliki keuntungan yang luar biasa menurut saya, karena dengan karakter yang sudah terbentuk dengan kuat tersebut, walaupun mereka sudah tidak berada di panggung kompetisi, mereka akan survive di panggung dunia *asik!
Kalau tidak percaya, silakan cari di youtube dan tontonlah aksi mereka dari awal sampai akhir. Materi yang mereka bawakan menjadi unik, walaupun memiliki tema yang sama.
Ditambah lagi, tidak hanya mereka ber-stand up comedy, mereka juga memainkan sketsa, yang juga memiliki kesulitan tersendiri, terlebih jika biasanya mereka ngelawak sendiri, terus tiba-tiba harus rame-rame, pasti banyak kesulitan yang dihadapi.
Kompetisi ini mengasyikkan sekaligus mengejutkan karena walaupun ada beberapa orang yang belum dikenal atau baru dikenal, katakanlah begitu, ternyata mampu memberikan perlawanan terhadap mereka yang sudah terkenal.
terbukti dari nama yang menjadi grand finalis. Rahmet, Indra, dan Rigen. Mereka masing-masing pernah meraih nilai tertinggi dalam kompetisi ini, bahkan bisa dikatakan Rahmet dan Indra adalah penguasa klasemen! Padahal mereka "baru" nongol malam itu, tapi bisa menyingkirkan nama-nama yang sudah dikenal.
Ini membuktikan satu hal. Walaupun banyak orang bilang, bahwa panggung di luar sana adalah panggung yang sesungguhnya, tapi tidak sepenuhnya benar. Karena walaupun panggung kompetisi SUCI ni dibuat di dalam, bukan di luar, panggung ini memiliki bobot yang sangat berat.
Terbukti dari hasil penlaian, Sekali punchline nggak kemakan, tamat riwayat peserta, kekurangan atau kelebihan waktu sedikit saja bisa amsyong!
Ada yang menarik yang saya lihat, yaitu Feni Rose, kenapa menarik? Karena cantik, dibanding Om Indro atau Radtya Dika? Ya lebih menarik Feni lah! Hahaha. Bukan itu, bukan itu.
Yang menarik adalah, ada kesamaan antara SUCI 4 dan SUCI 5. Saya ambil umumnya aja ya.
Pertama.
Di season 4 dan season 5 sama-sama berderet nama-nama yang sudah dikenal, tapi kebanyakan nama-nama tersebut kandas di tengah jalan. Kalo di season 4 itu ada Yudha Keling, Beni, Liant, Sri Rahayu, dan Praz teguh. Yudha dan beni pernah tampil juga di Metr*, sementara Praz dan Sri kalo nggak salah mereka finalis kompetisi Street Comedy atau apa gitu, sementara Liant sama seperti Barry pernah jadi bagian dari specialnya Ernest Prakasa and The Oriental Bandit.
sementara untuk season 5 udah disebut tadi di atas ya.
Kedua.
Ada dua api dan satu air. Maksudnya gimana? Gini, kita ambil tiga besar.
SUCI 4 ada Dzawin, Abdur, dan David.
Dzawin mencuri perhatian lewat sudut pandang dia sebagai anak pesantren terhadap zaman sekarang, dengan punchline yang keren dan diksi yang rapi. Intelek kalo kata Om Indro.
Abdur mencuri perhatian lewat ketimurannya, dimana dia dengan berapi-api menyuarakan pendapatnya sebagai orang timur terhadap kesenjangan yang dilihatnya antara orang timur dengan orang yang ada di pulau Jawa.
David, dia lebih kalem, kurang lebih sama seperti Abdur dia membawa keresahannya sebagai orang Jakarta yang "terusir" di lingkungannya sendiri. Bedanya, kalau Abdur tidak bisa menikmati fasilitas karena tidak ada, David tidak bisa menikmati fasilitas padahal ada fasilitasnya.
SUCI 5 ada Rahmet, Indra, dan Rigen.
Rahmet khas anak STM dengan kadar emosi dan semangat tinggi. Dia punya energi yang luar biasa.
Indra memiliki kadar keabsurdan yang luar biasa, yang materinya hanya dia yang mengerti, tapi penonton bisa menikmati.
Rigen membawa karakter orang Bima yang suka marah-marah, nyebelin tapi lucu, dan secara fisik cocok membawa karakter tersebut.
Perhatikan.
Dzawin, Abdur, Rahmet, dan Indra adalah tipe peserta yang meledak-ledak, mereka adalah penguasa klasemen, Penampilannya selalu di puncak grafik.
David dan Rigen sebaliknya, tidak terlalu meledak secara rating ketawa, bahkan sempat merasakan nilai terendah dan posisi tidak aman, tapi memiliki penampilan paling stabil, bahkan grafiknya cenderung mengingkat dari minggu ke minggu.
Dan pemenangnya adalah?
Kompetisi memiliki beban yang sangat berat, walaupun banyak orang bilang, lupakan ini kompetisi, bersenang-senanglah, jangan jadikan beban, dan sebagainya. Tapi bagi mereka yang berpredikat finalis atau grand finalis, hal itu tidak mudah! Terbukti pada SUCI season 5 ini.
Rahmet sangat terlihat tegang, tidak santai, terbebani sehingga di penampilan awal grand final dia seolah kehilangan energi yang sebelumnya selalu dia perlihatkan.
Indra pun mengalami hal yang sama, beban yang dia pikul membuat timingnya berantakan. Padahal kata Radit, komedi yang diusung Indra adalah komedi yang sangat bergantung pada timing.
Rigen malah sebaliknya, sebenarnya penampilan dia di grand final sama seperti penampilan dia di show sebelumnya. Tapi karena dua orang finalis lain mengalami penurunan yang drastis, maka penampilan Rigen seolah melesat tinggi dibanding dua orang lainnya.
Kenapa bisa terjadi begitu? Menurut saya, jawabannya adalah MENTAL!
Di sini jelas, bahwa dalam kompetisi, tidak hanya dibutuhkan skill, tapi juga dibutuhkan mental yang kuat, dan Rigen memiliki mental tersebut sehingga dia bisa mengatasi beban dari predikat grand finalis. Mungkin karena dia yang paling tua dibanding dua orang lain, maka dia lebih matang. Masalahnya apakah dia matang di pohon atau matang di karbit?
Yang mengecewakan buat saya adalah Indra. Dia menyerah.
Dia merasa dia tidak mungkin menang melawan Rahmet dan Rigen, sehingga dia memutuskan untuk menjadi beda, dan unik, bukan menjadi hebat dan luar biasa. Ini sah saja sebenarnya, tapi sayangnya ini adalah sebuah KOMPETISI!
Sebuah kompetisi yang diperebutkan oleh ribuan orang, sebuah kompetisi yang bikin kepala Barbie gelindingan. Sebuah kompetisi bergengsi dimana banyak sekali orang memperebutkan posisi yang diduduki Indra saat itu. Dan dia melepaskan begitu saja. Buat saya ini tidak baik, seolah dia tidak menghargai kompetisi ini. Kalaupun dia tidak merasa bisa menang, ya sudah habis-habisanlah, keluar dari zona nyaman, bukan menyatakan diri dengan terang benderang akan menyerah.
Di sini pun mental berbicara, yang pada akhirnya menurut saya adalah penyebab dari keluarnya Rigen sebagai juara pertama.
Di akhir kompetisi disebutkan bahwa comic-comic ini adalah cerminan dari sebuah hal yang sering tidak dianggap penting oleh banyak orang. Yaitu proses!
Karen apa? Karena ternyata beberapa dari mereka pernah mengikuti audisi di season 4 tapi tidak lolos, lalu mengikuti lagi audisi season 5 dan lolos!
Saya tidak mengikuti siapa-siapa saja yang mengalami hal itu, tapi saya percaya selama rentang waktu antara SUCI 4 dan SUCI 5 ini, mereka masing-masing berlatih, menggali, dan menguji coba materi mereka dalam berbagai kesempatan open mic. Bahkan, saya yakin saat ini ada comic yang sedang menulis materi, melatih, menonton penampilan para comic finalis SUCI, menganalisa dan menyiapkan strategi untuk bisa merebut kesempatan menjadi juara di SUCI berikutnya.
Stand Up Comedy Indonesia, let's make laugh!!!
cemAcem
Labels:
casciscus
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Baca ini jadi nyesel gak nonton show-nya :'(
ReplyDeleteBehhhh keren banget..... Sukses terus.... (y)
ReplyDeleteBehhhh keren banget..... Sukses terus.... (y)
ReplyDeleteterima kasih, kamu juga sukses terus!
Delete